Jumat, 26 Oktober 2018

KATEKESE DENGAN MEDIA DIGITAL: KOMUNIKASI IMAN YANG MEMBEBASKAN

Narasumber:
Dr. Yap Fu Lan
Kanisius Komsiah Dadi, M.Pd
Dosen Prodi Teologi Pendikkat

Sebagai guru mendukung penggunaan Media Digital dalam Katekese, melakukan artikulasi menggunakan Media Digital dalam Katekese, mengaplikasikan prinsip-prinsip penggunaan meda digital dalam katekese sebagai pendukung sharing iman.

1) SURVEY & SHARING VIA KAHOOT
    berkatekese menggunakan aplikasi ini!
    https://kahoot.it/
    cara masuk pakai pin:
    dan nickname:
    ini merupakan aplikasi untuk membuat survey dengan cepat, untuk penilaian sikap anak.

2) Peluang Internet bagi Katekese (Campbell, 2010)
   Internet as
   a) spiritual medium
   b) a worship space
   c) missionary tool
   d) religious identitiy

3) Kecenderungan orang yang tidak in dengan social
    "Gadget"
     lagu-lagu "gara-gara dia",
     - mengingat-ingat kesalahan kita dulu, stop mengingat kesalahan 
     - apa yang diungkapkan melalui lagu itulah yang dialami

4) Kecenderungan KATEKIS melihat internet.
    - Opitimis
    - Pesismis

5) Galilah lewat kisah Sillyana Angelita Manurung (Tribunvideo.com)
     Masih banyak orang yang memiliki kegelisahan orang-orang yang tidak terungkap.                               Kekuatan media soial untuk mengajarkan tentang Suara Hati

6) Dalam hubungan dengan tujuan keagamaan dengan internet orang dapat melakukan hal-hal berikut

7) Ruang Virtual, Ruang Profan yang menjadi "Ruang Suci". Cyberspace. setiap perjalanan ke dunia
    digital dianggap merupakan pengalamaan y ang mengguanakan kepala bukan pengalamn hati dan
    rasa

8) Praktik ritual agama tidak bisa digantikan.
     Pendapat Paul Tilluch, 1952,
     Pendapat Clifford Geertz, 1956

9) Tidak hanya mendorong rasa bakti melalinkan juga menuntutnya tidak hanya menimbulkan 
    persetujuan intelektual, melainkan juga komitmen emosional

10) Inter Mirifica Art. 9, 10 Dekrit tentang upaya-upaya komunikasi Sosial,
      Cathecesse Tradendae art. 10, 59
      Paulo Fraire, tentang DIALOG, manusia itu subjek.